Minggu, 26 Desember 2010

cakap seekor camar

Desember 26, 2010 0 Comments

Menyungkupi sebongkah purnama
Melukis perih dengan paruhku
Menuai kelam malam
Menghayati getir dingin
Menikmati desau angin
Menghempas pucuk-pucuk keindahan

Bertengger di kerlip gemintang
Bergetar ngilu tertahan
Beringsut tak paham arah
Bercumbu dengan putik seroja
Bergumul di rumpun perdu
Bergegas membuang hasrat

dan kini ..
partitur kehidupan pun dipentaskan
kidung kepedihan terlantun perlahan
Ada bait yang luput tersampaikan

Senin, 20 Desember 2010

Elegi kupu-kupu kertas

Desember 20, 2010 0 Comments

kupu-kupu kertas
terlahir dari kertas bekas
tergantung lemas
tiada tertiup nafas

kupu-kupu kertas
perlahan terhempas
dicumbu angin mengganas
hatinya risau, berbalut cemas

kupu-kupu kertas
mengharap terbang bebas ...



201210_suatu pagi_



Rabu, 20 Oktober 2010

Terlintas sejenak

Oktober 20, 2010 0 Comments

yang tlah pergi,akankah kembali
hadir disini, lagi
antarkan sejuta kisah manis gulali
yang tlah patah,mungkinkah bersemi
hapuskan nelangsa yg kian meraja
antara kepingan tak tertata
nyeripun kian terasa


hei...kamu
entah apa dibenakmu
nyatanya tak ingin kuterka
diantara denting kehilanganku padamu
rasakan sisa kekosongan dalam
opera siluet malam


perlahan kulalui pekat ini (lagi)
rendezvous terenda diujung lorong
angin dalam labirin jatuh
saat-saat itu terhenti sendirinya
tak sampai hati aku menarikmu kembali
yang tersisa hanya jiwa bersekat-sekat
oh….lantas ?????




Jumat, 09 April 2010

Sekeping Hati

April 09, 2010 0 Comments
Seandainya kita telah menyerahkan rasa pada seseorang dan ternyata memang tidak pernah bertemu pada ujung yang sama, sedihkah ? kecewakah ? marahkah ? saya manusia biasa yang masih sanggup untuk merasakan itu smua.

Tapi sedalam apapun saya terjatuh, saya berusaha untuk tidak pernah menyalahkan Tuhan. Saya yakin Tuhan punya banyak cerita untuk hidup saya, dan Tuhan ingin agar saya mencari kepingan2 yang nantinya akan membentuk pribadi saya.

Salah satu kepingan yang telah berhasil saya temukan adalah dia. Walaupun pada akhirnya saya harus melepaskan kepingan itu dari puzzle kehidupan saya (dengan sangat berat).

Dan layaknya puzzle, baru akan terpasang ketika smua sisinya cocok, kamipun demikian. Saya menyadari bahwa sisi waktu dari pinggiran kepingan puzzle kami berdua tidak cocok.

Yang dapat saya lakukan hanya berjalan menjauh, membiarkan kepingan itu lepas perlahan, dan melihat orang lain menangkap kepingan tersebut kemudian memilikinya hingga kini.

Saya tidak ingin menyalahkan siapapun. Saya cuma ingin menyimpan kepingan itu disudut hati saya yang paling dalam, membiarkannya hidup disana sebagai sahabat :)